Kuningan, 18 November 2025 — Sebuah kisah keteguhan iman dan perjuangan hidup yang mendalam kini menjadi sorotan di Yayasan Mukmin Muallaf Ikhlas Madani Indonesia (MUKMIN). Nana Sudiana, seorang pemuda Muallaf binaan MUKMIN dari Desa Rambatana, Kecamatan Ciniru, Kuningan, tengah menghadapi cobaan terberat dalam hidupnya, didiagnosis mengidap Myxoid Liposarcoma, sejenis kanker langka pada jaringan lemak.
Kondisi Nana, yang memeluk Islam sejak tahun 2021, adalah manifestasi nyata dari keteguhan seorang Muallaf. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat aktif dan berdedikasi tinggi, mendedikasikan dirinya sebagai relawan MUKMIN untuk membimbing dan memberikan dukungan moral kepada saudara-saudara Muallaf lainnya. Namun, di balik sikap tegar yang menjadi pelindung batinnya, tersimpan kesedihan mendalam. Sejak ayahnya meninggal, Nana mengemban peran sebagai tulang punggung keluarga, tinggal bersama ibunda dan dua adiknya yang masih membutuhkan perhatian penuh.
Dalam kurun waktu hampir tiga bulan terakhir, kondisi ekonomi keluarga mereka menurun drastis, membuat dapur rumah sering kali tidak menyala. Beban mental Nana semakin berat, terutama ketika kondisi fisiknya mulai menunjukkan gejala serius. Benjolan kecil yang awalnya muncul di paha kirinya kini membesar hingga seukuran buah jeruk bali, diikuti dengan benjolan lain di pinggang belakangnya seukuran telur. Perubahan tubuh ini membuatnya sulit bergerak, memutus kemampuannya untuk bekerja dan menopang keluarga.
"Saya tidak ingin jadi beban siapa pun. Saya ingin kuat, saya ingin tetap bermanfaat." Kalimat penuh tekad ini, yang pernah diucapkan Nana kepada Ketua Yayasan MUKMIN, M. Ade Supriadi, menjadi pengingat bagi kami semua tentang semangat juang yang luar biasa di dalam dirinya. Bahkan ketika tubuhnya semakin lemah dan ia lebih banyak berbaring karena rasa sakit yang tak tertahankan, Nana tetap berusaha menunaikan salat, meskipun hanya dalam posisi duduk atau berbaring.

Solidaritas Komunitas Mengantar Langkah Perjuangan Nana
Menyikapi kondisi kritis Nana yang didukung hasil MRI di RSUD Arjawinangun, solidaritas kemanusiaan segera bergerak cepat. Pihak Yayasan Mukmin segera menyampaikan informasi kepada instansi setempat, memicu koordinasi yang luar biasa dari berbagai unsur di wilayah Rambatana dan Ciniru.
Pada Senin (17/11/2025), proses rujukan tahap awal yang terencana dengan matang pun dilaksanakan. Pemerintah Desa Rambatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa Adis, segera mengoordinasikan perangkat desa, termasuk Kasi Pelayanan Iyan Sunandar dan Kepala Dusun Kaliwon Sutardi. Tujuan koordinasi ini jelas: memastikan penanganan dilakukan tanpa menunda waktu dan seluruh kebutuhan administrasi terpenuhi.
"Kami langsung mengoordinasikan perangkat desa dan tenaga kesehatan. Tujuannya agar penanganan bisa dilakukan tanpa menunggu waktu lama,” jelas Kepala Desa Adis, menunjukkan komitmen pelayanan terhadap warganya.
Dukungan teknis medis pun bergerak sinergis. Bidan Desa, Dina, berperan vital dalam mempersiapkan kondisi awal pasien, memastikan kondisi vital Nana tercatat dan dokumen medis lengkap dibawa. Sementara tim Puskesmas Ciniru mengoordinasikan rujukan ke RS Sekar Kamulyan Cigugur, memastikan kesiapan fasilitas penerima agar proses pemeriksaan dapat dipercepat setibanya di lokasi.
Keputusan Kritis: Rujukan ke Pusat Onkologi Terbaik
Setibanya di RS Sekar Kamulyan, Nana, didampingi oleh Pendamping MUKMIN, Yogi Adisaputra, menjalani pemeriksaan lanjutan oleh tim medis. Pemeriksaan ini memperkuat diagnosis Myxoid Liposarcoma. Namun, dokter menyatakan bahwa penanganan definitif untuk kanker langka ini membutuhkan fasilitas bedah onkologi dan peralatan yang lebih lengkap.
Awalnya, rujukan direncanakan ke RS Santosa Bandung. Namun, kendala ketiadaan dokter spesialis yang bertugas pada tanggal tersebut membuat langkah harus segera diubah. Berdasarkan kebutuhan medis yang mendesak, pihak RS Sekar Kamulyan kemudian merujuk Nana ke RSUD Hasan Sadikin Bandung (RSHS). RSHS, sebagai rumah sakit rujukan utama, memiliki layanan tumor dan kanker terlengkap yang sangat dibutuhkan Nana untuk penanganan dan tindakan bedah.
Keputusan rujukan ini diterima oleh seluruh pihak: keluarga, Pemerintah Desa, tenaga kesehatan setempat, dan Yayasan Mukmin. Semua pihak kini fokus mempersiapkan keberangkatan Nana ke RSHS Bandung, memastikan seluruh dokumen rujukan dan administrasi telah terpenuhi agar proses di rumah sakit rujukan dapat berjalan lancar. Pendampingan intensif dari MUKMIN akan terus dilanjutkan untuk memastikan seluruh prosedur kesehatan berjalan sesuai arahan medis.
Uluran Tangan Anda Adalah Kekuatan dan Cahaya Harapan bagi Nana
Meskipun Nana menunjukkan keteguhan yang luar biasa, perjalanan menuju kesembuhan membutuhkan biaya yang sangat besar, jauh di luar kemampuan keluarga yang kini kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara sang ibu sering menangis diam-diam melihat kondisi anaknya yang semakin kurus, Nana tetap memegang prinsip untuk tidak menyerah.
"Saya hanya ingin sembuh. Saya ingin kerja lagi. Saya ingin bantu ibu," ujarnya pelan, sebuah harapan sederhana yang kini bergantung pada uluran tangan kita.
MUKMIN sebagai keluarga besar Nana, memanggil hati-hati yang tergerak untuk memberikan dukungan moral, doa kesembuhan, dan bantuan materi yang sangat mendesak. Setiap rupiah, setiap doa, dan setiap pesan semangat adalah cahaya harapan yang akan membantu Nana melawan penyakitnya, melanjutkan proses pengobatan di RSHS, dan mempertahankan martabat keluarganya.
Salurkan Dukungan Terbaik Anda untuk Nana Sudiana
Bantuan materi dapat disalurkan melalui rekening resmi:
Bank BTN
Nomor Rekening: 0015501500225094
Atas Nama:MUALLAF IKHLAS MADANI (MUKMIN)
Konfirmasi Donasi dan Informasi Lebih Lanjut:Silakan hubungi M. Ade S (Ketua Yayasan MUKMIN) melalui WhatsApp di nomor: 085320422664
Mari kita bantu pemuda Muallaf yang teguh ini untuk kembali meraih kesehatan dan melanjutkan baktinya. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah dan membalas kebaikan Anda dengan pahala yang berlipat ganda.
